Rabu, 07 Januari 2009

Riksa Budaya Sunda (RBS) 2009

Penciptaan Kebudayaan Nasional terbentuk dari komponen-komponen yang terhimpun menjadi satu, yakni dari Kedudayaan Daerah. Sebagai penunjang dan peran yang sangat penting demi terciptanya tatanan kebudayaan nasional yang kondusif dan produktif, diperlukan penjagaan keberadaan asset-aset Kebudayaan Daerah.

Perkembangan dan kemajuan jaman (globalisas)telah menggerus jati diri sebagai sebuah bangsa yang memiliki keeragaman budaya daerah yang sarat akan keragaman khas dalam setiap unsurnya. Budaya Sunda sebagai salah satu kebudayaan yang berkembang dan menjadi salah satu komponen kebudayaan nasiona, kini telah terkikis sedikit demi sedikit oleh arus globalisasi.

Hal yang paling terlihat dari mulai terkikisnya budaya Sunda adalah semakin jarangnya penggunaan bahasa yang merupakan aspek terkuat dari buday, digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan generasi muda. PBB sebagai Organisasi Negara-negara se-dunia pun telah melihat fenomena ini sebagai sebuah masalah besar, resolusinya dengan mengusung memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang ditetapkan pada tanggal 21 Februari . Begitupun dengan pemerintah daerah Jawa Barat telah menanggapi dan mengantisipasi hal tersebut dengan dikeluarkannya Perda No.05 tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.Dan Perda No. 06 tentang Pemeliharaan.

Untuk meng-counter fenomena di atas, diperlukan peran serta masyarakat di berbagai lapisan, untuk mengambil ranah posisi dalam rangka mewujudkan kelestarian budaya Sunda, yang tercakup di dalamnya bahasa, sastra dan aksara daerah, juga hal yang paling bisa diterima masyarakat secara instant melalui kesenian daerah. BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Basa jeung Sastra Sunda Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang menyadari hal tersebut, dan berusaha untuk berperan serta aktif dalam mewujudkan kelestarian budaya sunda dalam hal bahasa dan aksara melalui kesenian, dengan sebuah kegiatan yakni Riksa Budaya Sunda (RBS) 2009.

Riksa Budaya Sunda yang tiap tahunnya dilaksanakan secara rutin. Kegiatan ini terlahir dari kegiatan sebelumnya yaitu CERDAS CERMAT BASA SUNDA (CCBS) tingkat SMP se-Jawa Barat pada tahun 1997. Seiring berjalannya waktu dan respon masyarakat Jawa Barat terhadap kegiatan ini ternyata positif dan menunjukan grafik yang signifikan. Bergulirlah penambahan acara dan mata lomba dan tuntutan peningkatan kualitas pelayanan respon tersebut. Menjadikan CCBS berubah wajah pada tahun 2002 menjadi Riksa Budaya Sunda.


Omat ulah hilap..............

Riksa Budaya Sunda baris midang Bulan Maret 2009

e-mail : pensatrada@ymail.com